Pasukan Perdamaian PBB Lakukan Pelecehan Seksual

Ilustrasi ancama pelecehan seksual. (Foto: GNRD)

NEW YORK – Menurut laporan terbaru, terdapat 99 pengaduan eksploitasi dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tuduhan tersebut meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 80 pengaduan.
Adapun mayoritas pengaduan pada 2015 terkait personel di 10 wilayah misi perdamaian mencatat terjadinya 69 kasus pelecehan seksual.
Mereka dituduh melakukan kejahatan seksual ketika bekerja untuk PBB di 21 negara.
Sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Sabtu (5/3/2016), mayoritas pengaduan tentara dan polisi dari Republik Demokratis Kongo, yang bertugas di Republik Afrika Tengah.
Terdapat juga pengaduan terhadap tentara dan polisi dari Burundi, Jerman, Ghana, Senegal, Madagaskar, Rwanda, Republik Kongo, Burkina Faso, Kamerun, Tanzania, Slovakia, Niger, Moldova, Togo, Afrika Selatan, Maroko, Benin, Nigeria, dan Gabon.
Selain di Republik Afrika Tengah, tuduhan terhadap pasukan perdamaian juga datang dari Haiti, Mali, Republik Demokratis Kongo dan juga Pantai Gading
Terkait laporan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memerintahkan kepada negara-negara anggota agar memudahkan penyelidikan terhadap para pelaku dan kemudian menghukum mereka.